Kegiatan In House Training di SMA N 1 Kadugede

Kegiatan In House Training di SMA N 1 Kadugede: Pada Kegiatan In House Training di SMA N 1 Kadugede ini saya menegaskan bahwa kegiatan pelayanan BK tidak semata-mata …

Hari Rabu kemarin (27-08-2008) saya diundang oleh SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan guna mengisi acara kegiatan In House Training. Saya diminta untuk menyampaikan materi tentang Bimbingan dan Konseling, dikaitkan dengan penyelenggaraan pendidikan pada Sekolah Standar Nasional (SSN).

SMA N 1 Kadugede

Berdasarkan informasi dari Kepala Sekolah setempat, Bapak Drs. Suhaendi, bahwa mulai tahun pelajaran 2008-2009 ini SMA Negeri 1 Kadugede telah diberi kepercayaan oleh pemerintah sebagai sekolah Rintisan Standar Nasional. Kegiatan in house training yang diselenggarakan pun pada dasarnya ditujukan dalam rangka persiapan menuju ke arah sana. Oleh karena itu, dengan adanya in house training ini, kiranya diharapkan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Kadugede dapat mengambil peran dan konstribusinya secara signifikan dalam upaya mewujudkan SMA Negeri 1 Kadugede sebagai Sekolah Berstandar Nasional sekaligus juga sebagai “Sekolah Sehat (SMA N 1 Kadugede juga saat ini sedang diikutsertakan dalam kompetisi sekolah sehat Wilayah III Cirebon

Tema (materi) yang saya sampaikan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang telah saya sampaikan di SMA Negeri 1 Garawangi beberapa waktu yang lalu, yaitu tentang “Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Teori dan Praktik“. Namun sedikit berbeda, jika di SMA Negeri 1 Garawangi pembicaraan lebih terfokus pada peran guru dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling, mengingat pada waktu itu peserta pelatihan sebagaian besar para guru pengampu mata pelajaran. Sementara, kehadiran saya di SMA Negeri 1 Kadugede atas permintaan dari guru BK setempat, maka pembicaraan pun lebih berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan teknis pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan oleh guru BK. Kendati demikian, saya pun tetap mengulas secara umum tentang manajemen BK dan peran guru dalam BK, karena diantara peserta pelatihan hadir juga para wakil kepala sekolah dan beberapa guru setempat yang tampaknya mereka merasa enthusias untuk berusaha memahami hal-hal yang berkenaan dengan pelayanan BK di sekolah.

Setelah dibuka forum tanya jawab, pembicaraan pun semakin berkembang, baik yang sifatnya teknis, seperti upaya pengentasan kasus-kasus yang muncul, peran guru dalam menangani kasus, maupun tentang strategi pelayanan yang paling tepat sejalan dengan Paradigma Bimbingan dan Konseling yang berbasis pengembangan dan komprehensif (Developmental-Comprehensive Guidance and Counseling).

Di antara peserta ada juga yang secara kritis mempertanyakan tentang prospek dan eksistensi Bimbingan dan Konseling ke depannya. Inilah mungkin pertanyaan yang dianggap cukup sulit untuk dijawab secara pasti, mengingat hingga saat ini harus diakui bahwa laju perkembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia masih tetap dilalui secara tertatih-tatih.

Pada kesempatan ini saya menegaskan bahwa kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak semata-mata menjadi tanggugngjawab para guru BK/konselor di sekolah semata, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif seluruh komponen di sekolah (kepala sekolah, guru, staf TU) termasuk juga para orang tua siswa. Dalam hal ini, guru mata pelajaran bukanlah seorang outsider, tetapi justru sebagai insider dalam kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang berupaya untuk saling mengisi guna kepentingan pendidikan dan kebahagiaan siswa. Optimalisasi peran BK di SMA Kadugede sangat bergantung dari usaha kolaboratif tersebut. Selain itu, pada kesempatan ini saya juga berusaha untuk “meluruskan” tentang posisi bimbingan dan konseling yang seolah-olah identik dengan kegiatan Pengembangan Diri dalam KTSP

Meski waktun penyajian relatif sebentar, semoga saja dengan adanya kegiatan pelatihan ini, kiranya Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Kadugede dapat semakin berkembang jauh dan dapat menunjukkan konstribusinya bagi kemajuan sekolah dan para siswanya. Amin!

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

5 tanggapan untuk “Kegiatan In House Training di SMA N 1 Kadugede”

  1. “Semoga SMA Negeri 1 Kadugede dapat semakin berkembang jauh dan dapat menunjukkan konstribusinya bagi kemajuan sekolah dan para siswanya.” Sebagai alumni saya ikut berucap “Amin…”

  2. Ak dah coba tapi ak ragu2 km sms ak klo e-mail ini masuk ya….

    tak tunggu lho…..?

Komentar ditutup.