Ciri-Ciri Kepribadian yang Sehat dan Tidak Sehat

Ciri-Ciri Kepribadian yang Sehat dan Tidak Sehat Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut: ….

A. Pengertian Kepribadian

Hingga saat ini, para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.

Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya.

B.  Aspek-Aspek Kepribadian

Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :

  1. Karakter; yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
  2. Temperamen; yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
  3. Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen
  4. Stabilitas emosi; yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
  5. Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.
  6. Sosiabilitas; yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti: sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

C. Ciri-Ciri Kepribadian yang Sehat dan Tidak Sehat

Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :

Ciri-Ciri Kepribadian Sehat:

  1. Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
  2. Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
  3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
  4. Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
  5. Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
  6. Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
  7. Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
  8. Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
  9. Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
  10. Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
  11. Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang)

Ciri-Ciri Kepribadian Tidak Sehat:

  1. Mudah marah (tersinggung)
  2. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
  3. Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
  4. Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
  5. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
  6. Kebiasaan berbohong
  7. Hiperaktif
  8. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
  9. Senang mengkritik/ mencemooh orang lain
  10. Sulit tidur
  11. Kurang memiliki rasa tanggung jawab
  12. Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
  13. Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
  14. Pesimis dalam menghadapi kehidupan
  15. Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan

===============

Demikian, sekilas gambaran tentang ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat. Semoga bermanfaat…

Baca:

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

28 tanggapan untuk “Ciri-Ciri Kepribadian yang Sehat dan Tidak Sehat”

  1. Waduh…saya termasuk yang sehat atau kurang sehat ya,,,? abis suka sensitif, sedikit temperamen dan cepat tergoda untuk tertawa apabila ada yang sedikit lucu…tapi kayaknya selama ini bisa saya antisipasi deh jadi sedikit saja benturan yang terjadi dengan orang lain…makasih jadi lebih banyak bercermin dan refleksi diri….

  2. Apakah kepribadian dapat di katagorikan secara hitam-putih demikian? Apakah katagori atau pembagian diatas merupakan apa yang menjadi ‘goals’ dalam kehidupan? lalu kalau sudah masuk dalam katagori tertentu maka apa yang diartikan ‘sehat’ dan ‘tidak sehat’? Apa ukuran konkritnya? Bagaimana mencapainya? Apakah kepribadian sebenarnya adalah kecerdasan seseorang untuk berpikir secara rasional sehingga menimbulkan perasaan nyaman secara fisiologis? Kalau dengan katagori diatas, maka bukannya kepribadian sebenarnya mindset, yang mengendalikan perasaan dan perilaku kita? Apakah ada contoh yang masuk dalam katagori diatas, siapa saja? Apakah kepribadian diatas menentukan tingkat keberhasilan hidup, karir, kepuasan, kebahagian, pencapaian, tujuan? Bagaimana mengubah dari kepribadian yang tidak sehat menjadi kepribadian yang sehat, berapa lama, dimana kuliahnya atau latihannya, apa evidence based-nya? Saya kepengen benar berubah supaya sehat. Terima kasih. Jesse Monintja

  3. WOW KEREN TUH,,, BISA MEMPELAJARI KEPRIBADIAN ORANG LAIN TU. HEHE
    TP KLW CIRI2 KEPRIBADIAN ANTARA EXTRVERT DAN INTROVERT ITU GABUNG SEBAGIAN KIRA2 MASUK DALAM KATEGORI KEPRIBADIAN PA YA???

  4. situs ini bagi pribadi saya baik karna bisa menyadarkan seseorang dalam kehidupannya…………..
    ya jang berhenti disini untuk merekreasi bahsa dengan realita……

  5. walaupun telinga kita besar, tapi kita tidak mampu melihatnya, kecuali memakai cermin sebagai medianya. Namun sebaliknya, walaupun tai lalat kecil pada muka orang lain tampak jelas. Begitulah manusia, selalu lalai terhadap kekurangannya…, mudah-mudahan dengan tulisan segar dari p akhmad bisa menjadi cermin bagi kita untuk terus memperbaiki diri. trims p akhmad, jazakallah

Komentar ditutup.