Peminatan Siswa dalam Kurikulum 2013

Masyarakat Profesi Bimbingan dan Konseling (2013) telah merumuskan hakikat peminatan dalam implementasi Kurikulum 2013 bahwa peminatan dapat difahami sebagai upaya …

Peminatan Siswa dalam Kurikulum 2013

Masyarakat Profesi  Bimbingan dan Konseling (2013) telah merumuskan hakikat peminatan dalam implementasi Kurikulum 2013 bahwa peminatan dapat difahami sebagai upaya advokasi dan fasilitasi perkembangan peserta didik agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga mencapai perkembangan optimum.

Peminatan pada dasarnya adalah proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai Tujuan Utuh Pendidikan Nasional. Disebutkan pula, bahwa peminatan adalah sebuah proses yang didalamnya melibatkan serangkaian pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada di lingkungannya.

Dilihat dari konteks ini maka bimbingan dan konseling sebagai salah satu wilayah layanan pendidikan di sekolah memiliki peran strategis untuk membantu siswa agar dapat menavigasi perjalanan hidupnya melalui pengambilan keputusan dalam rangka  memilih, meraih dan mempertahankan kariernya guna  mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum.

Secara operasional, kegiatan peminatan siswa ini tampaknya akan lebih dekat dengan komponen program Layanan Perencanaan Individual, khususnya berkaitan dengan bidang bimbingan karier dan bidang belajar. Dalam hal ini, tentu saja kegiatan asesmen menjadi hal yang esensial untuk mengidentifikasi bakat, kemampuan, minat, dan karakteristik siswa lainnya, sehingga pada gilirannya siswa dapat mengambil keputusan dan menentukan pilihannya secara tepat, disesuaikan dengan kondisi nyata yang dimilikinya dan berbagai peluang yang tersedia untuk kepentingan masa depannya.

Selanjutnya, berkaitan dengan isu Peminatan Siswa dalam perspektif kebijakan, berikut ini disajikan cuplikan berita yang dipublikasikan di Kompas.com

  • Guru BK Punya Tanggung Jawab Besar

Rumusan hasil uji publik yang telah dirampungkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) beberapa waktu lalu menyepakati bahwa penjurusan pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) akan diubah menjadi kelompok peminatan mulai dari kelas X. Untuk itu, persiapan harus dimulai sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).…

  • Guru BK Dilatih Agar Siswa Tak Salah Pilih Peminatan

Untuk mempersiapkan metode peminatan yang dilaksanakan pada kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengagendakan pelatihan guru Bimbingan Konseling (BK) yang ada di tiap Sekolah Menengah Atas (SMA)..…

  • Peminatan di Kelas X, Guru Bisa Sertifikasi Ulang

Perubahan kurikulum pada tingkat pendidikan menengah yang menyepakati metode kelompok peminatan daripada penjurusan memiliki risiko terhadap guru. Untuk itu, ada kemungkinan guru melakukan sertifikasi ulang pada bidang ajar lain jika memang dibutuhkan.…

  • Cara Sekolah Bantu Siswa Menentukan Peminatan

Sistem peminatan telah menjadi pilihan untuk siswa pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam kurikulum baru. Sistem peminatan yang mulai dilakukan pada kelas X ini tentu membutuhkan peran dari guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mengarahkan anak ke minatnya.…

==============

Bagaimana kepastian dan detail teknis tentang peminatan siswa ini? Mari kita tunggu saja pedoman atau panduan resminya dari pihak yang berwenang. Jika Anda ingin melengkapi dan mengelaborasi lebih lanjut tulisan di atas? Silahkan sampaikan  dalam forum komentar yang disediakan!

==============

Update:

Download: PANDUAN KHUSUS BK PELAYANAN ARAH PEMINATAN PESERTA DIDIK

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

40 tanggapan untuk “Peminatan Siswa dalam Kurikulum 2013”

  1. Banyak hal kelemahan kurikulum 2013. Pertama buku guru antara judul materi dan kompetensi dasar tidak cocok, antara kompeyensi dasar dengan indikator tidak cocok, antara indikator dengan evaluasi tidak cocok.

  2. Saya sebagai guru BK di SMP akan selalu mendampingi peserrta didik khususnya untuk peserta didik klas 9 mensosialisasikan tentang kurikulum 13 untuk kepeminatan penjurusan saat mereka nanti masuk di tingkat SMA maupun SMK. Jangan sampai mereka salah memilih pada saat di kemudian hari. Daya katakan pula bahwa peserta didik sudah harus punya karir yang di inginkan karena untuk menyesuaikan dengan penjurusan di tingkat SMA maupun SMK. Saya sampaikan pula bahwa masuk di tingkat SMA maupun SMK klas 10 adalah titik penentuan untuk mencapai karir yang diinginkan. Sekarang mumpung masih klas 9 SMP persiapkan diri yang sebaik – baiknya. Terutama penguasaan materi bidang studi yang bisa menunjang karir yang mereka ingginkan…

  3. guru BK SMA insya Allah siap dgn peminatan di kls x, asalkan ada kerjasama dgn pihak SMP/bk SMP yang mestinya memberikan data minat,bakat, kemampuan,pilihan karir. minimal ada data psikotest dr SMP. yang trjadi adalah. BK SMP tdk memberikan data awal apapun kpd BK sma. mhn maaf, bk di smp moga lbh diintensifkan kinerjanya agar ada kerja sama memberi data awal siswa berkait dgn peminatan..di Sma tinggal melengkapi dgn tes/non tes utk peminatan siswa. trims.

  4. Apa yg hrs kami lakukan ketika berhadapan dg Guru BK / pihak sklh yg sptnya blm menguasai tujuan & tehnik peminatan pd kurikulum 2013? Anak kami dinyatakan masuk kls IPS sementara anak menyatakan berminat IPA, dari nilai rapor juga terpantau lbh unggul di IPA & profesi yg diinginkan harus berlatarblkg IPA? Bukankah kalau spt ini lbh bernuansa penjurusan spt kurikulum sblmnya, bukan peminatan siswa.

  5. gimana seandainya penjurusan itu dilakukan setelah siswa baru mendapat pengajaran selama 1 semester di kelas X…sebab ada sekolah yang menyaring calon siswa baru hanya dilihat dari hasil tes dan langsung ditentukan penjurusan (IPA/IPS) yang dilakukan saat pendaftaran,,,jadi menurut saya hasil dari tes tersebut belum sepenuhnya dapat dijadikan acuan untuk menentukan siswa tersebut masuk di kelas IPA atau IPS ,,, Mohon penjelasan ..Trims

  6. Semoga dengan peminatan bidang IPA, IPS dan BAHASA yang dilakukan sejak murid kelas X, tidak berdampak semakin banyak murid yang salah mengambil keputusan karena, belum terlalu mendalam pengenalan akan potensi dirinya dan belum banyak terdampingi dalam mengeksplorasi potensi sesuai dengan situasi dan kondisi serta perencanaan studi lanjut dan karier selanujutnya. Hal ini didasarkan murid SMA masih dalam pencarian identitas diri, termasuk dalam penemuan segala potensi, kekurangan dan kelemahan dirinya baik itu bersifat akademis maupun non akademis. Ada kalanya masih terdapat paradigma murid dan keluarga yang beranggapan jurusan tertentu lebih unggul dan prestisenya lebih tinggi dibandingkan jurusan yang lain. Ini bisa berbahaya kalau murid tidak terdampingi akhirnya memilih jurusan yang tidak sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Sebagai konselor sekolah, saya berharap rekan -rekan BK yang di SMP sungguh dapat menyosialisasikan dan membantu murid SMP yang akan menjadi peserta didik yang menjalani Kurikulum 2013, agar mereka sudah memiliki wawasan yang tepat, penemuan potensi dan arah ke depan yang sudah mulai jelas, sehingga keputusan mereka tidak salah dan pada akhirnya mereka tetap mampu berkembang secara optimal. Pengalaman yang ada tidak jarang masih ditemui murid SMA Kelas X yang naik kelas XI memaksakan diri masuk jurusan tertentu demi prestise (biasanya IPA) dalam perjalanan proses di kelas XI mengalami hambatan yang tidak ringan. Apapun yang menjadi kebijakan dalam bidang pendidikan yang terimplementasi dalam Kurikulum 2013, marilah kita tetap menunjukkan peran BK secara profesional sesuai dengan tugas, tanggung jawab, kompetensi, karakter dan kode etik sebagai konselor sekolah. Salam sejawat dan tetap semangat.

  7. sangat setuju tentang kepeminatan , namun apakah guru BK telah siap untuk mengadakan penelusuran itu ? karena itu solusinya adalah adakan pelatihan awal bagi semua guru BK yang ada di sekolah karena inilah yang merupakan activity first student at school pada tahun pertama, tentang panduan ya ok juga namun tetap di adakan pelatihan

Komentar ditutup.