Uji Publik Kurikulum 2013 secara Online

Dalam draft Pengembangan Kurikulum 2013 yang diajukan sama sekali tidak disinggung keberadaan Bimbingan dan Konseling, yang ada malah hendak meniadakan …

Saat ini Kemendikbud sedang melakukan Uji Publik Pengembangan Kurikulum 2013 guna mendapatkan tanggapan, masukan, saran dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh dalam  Uji Publik ini adalah melalui saluran online yang telah disediakan pihak Kemendikbud.

Bagi Anda yang ingin menyuarakan aspirasi dan harapan Anda terhadap kebijakan rencana perubahan kurikulum ini, silahkan mengunjungi website tersebut,  di sana telah disediakan ruang komentar untuk Anda. Pastikan kepada mereka bahwa kita benar-benar menginginkan dan merindukan sistem pendidikan yang dapat mengantarkan seluruh anak negeri ini menuju kehidupan yang lebih baik. Pastikan kebijakan pendidikan yang satu ini membawa kebajikan untuk kita semua.

Khusus kepada seluruh keluarga besar Bimbingan dan Konseling, saya berharap Anda bisa berpartisipasi untuk menyuarakan kepentingan Bimbingan dan Konseling yang selama ini tampaknya masih termarjinalkan. Dalam draft Pengembangan Kurikulum 2013 yang diajukan sama sekali tidak disinggung keberadaan Bimbingan dan Konseling, yang ada malah hendak meniadakan Pengembangan Diri  yang didalamnya terdapat Bimbingan dan Konseling. Sejujurnya, saya masih belum memperoleh kejelasan arah, sesungguhnya mau dibawa kemana Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 ini. Menuju ke sesuatu yang lebih baik ataukah justru sedang meluncur terjun bebas?

Oleh karena itu, mari kita penuhi ruang komentar di sana dengan berbagai pemikiran dan gagasan Anda. Mudah-mudahan dengan terus membangun opini, kita bisa mewarnai pemikiran para pengambil keputusan untuk menunjukkan keberpihakannya kepada Bimbingan dan Konseling.  Sekecil apapun yang Anda  sampaikan di sana, saya yakin akan sangat berarti  bagi keberlangsungan profesi kita.

Jika Anda tidak sempat berkunjung ke sana,  silahkan sampaikan saja di ruang komentar ini

==========

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

158 tanggapan untuk “Uji Publik Kurikulum 2013 secara Online”

  1. masih bingung sudah ada yang baru … iya sih up to date .. hanya saja penerapanya tidak merata hingga daerah.. tolong dong bapak pejabat untuk lebih memperhatikan kami yang di daerah lebih- lebih kami selaku guru bimbingan dan konseling…

  2. gimana dengan sekolah yang berada di daerah terpencil, apakah harus memakai kurikulum 2013 di tahun ajaran 2013/2014 mendatang………..

  3. kalau memang perubahan ini berdampak baik untuk semua pihak,baik siswa maupun pendidiknya.kenapa nggak?tapi yang terpenting guru-guru didiknya juga diperbaharui tingkat profesionalitasnya dalam mengajar,jangan hanya merenovasi kurikulumnya saja.Masih banyak oknum-oknum koruptor di bidang pendidikan.

  4. kenapa harus ada mata pelajaran yang dihapuskan seperti IPA,IPS, dan Kewirausahaan di SMK.trus guru yang mengajar pelajaran tersebut mau dikemanakan apalagi mereka yang sudah sertifikasi???

  5. Menurut saya tidak adil kalau bahasa Inggris dijadikan ekstrakurikuler. Sungguh ironis bagi kami guru bahasa Inggris yang masih berstatus sukwan di Sekolah Dasar Negeri. Sepertinya kami dianak tirikan, tetapi alasan yang lebih mendasar adalah kembali pada alasan pengembangan kurikulum itu sendiri yaitu karena tantangan masa depan seperti globalisasi dan mengacu pada UU RI No. 21 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada ayat 2 menyebutkan bahwa yang dimaksud Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman. Jelas disini bahwa tuntutan zaman adalah menuntut menggunakan bahasa Inggris.Jadi menurut saya sangat terlambat jika bahasa Inggris digunakan di SMP dst, sedangkan di TK bahkan PAUD siswa sudah dikenalkan bahasa Inggris. Memang benar pendapat Drs. R. Setyoko HD. tentang kurikulum 2013 yang cenderung diskriminatif (tidak untuk PAUD).Jadi mohon dikoreksi lagi. Sungguh kami terutama saya pribadi sangat mendukung segala keputusan yang diambil pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, akan tetapi jika bahasa Inggris hanya sebagai ekskul bukannya itu suatu kemunduran. Mungkin bahasa Inggris di daerah kita memang belum dianggap penting namun di daerah wisata seperti Bali dll adalah bahasa yang sangat penting dan mendukung perekonomian masyarakatnya. Semoga menjadi pemikiran bagi kita semua.

  6. Pemberlakuan kurikulum apa saja di negeri ini sama saja. yang terpenting tingkatkan standarisasi kemampuan regulatornya. sebab kalau regulatornya kurang menghayati perannya sebagai guru, maka sia-sialah kurikulum itu. maka saya harap buka kesempatan kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya melalui whorkshop atau diarahkan untuk menempuh studi kejenjang yang lebih tinggi. dengan mempermuda mendapatkan ijin belajar dan tugas belajar baik di dalam maupun di luar negeri.

  7. saya tidak setuju jika b.jawa dihapus karena b.jawa adalah bahasa sehari-hari kita dan b.jawa menjadi tata krama yg mengajarkan kita bersikap sopan kepada orang yg lebih tua dari kita.

Komentar ditutup.