Model Pendidikan Karakter

Gerakan Pendidikan Karakater di Indonesia ternyata tidak hanya gencar disosialisasikan dan diterapkan di lingkungan Pendidikan Dasar dan Menengah, di Perguruan Tinggi pun…

Gerakan Pendidikan Karakater di Indonesia ternyata tidak hanya gencar disosialisasikan dan diterapkan di lingkungan Pendidikan Dasar dan Menengah, di lingkungan Perguruan Tinggi pun tampaknya sedang digelorakan menjadi bagian integral dalam proses perkuliahan. Begitulah, kesan saya setelah membaca sebuah buku yang berjudul “MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI” terbitan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2010.

Buku ini ditulis oleh  Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si, Dr. Yadi Ruyadi, M.Si dan Dr. Nandang Rusmana, M.Pd, yang mengangkat model pendidikan karakter di Universitas Pendidikan Indonesia melalui tiga modus:

Pertama, melalui penguatan Pendidikan Kewarganegaraan dalam kapasitasnya sebagai mata kuliah umum yang menjadi menu wajib bagi seluruh mahasiswa yang diberikan pada masa-masa awal mahasiswa belajar di bangku kuliah. Model yang pertama ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan inovasi pembelajaran Project Citizen untuk membina karakter demokratis dan partisipatif.

Kedua, mengoptimalkan Layanan Bimbingan Konselingkepada para mahasiswa baik di dalam maupun di luar perkuliahan yang diarahkan untuk mendorong para mahasiswa agar mampu menyelesaikan masalah dirinya sendiri dan tumbuhnya kesadaran akan segala potensi yang dimilikinya. Melalui berbagai pendekatan, game, dan strategi, potensi-potensi mahasiswa dapat dikembangkan secara optimal, sehingga mahasiswa memiliki kepercayaan diri untuk berkembang.

Ketiga, menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang merupakan menu wajib pada masa-masa akhir mahasiswa menimba ilmu. Pendidikan karakter melalui KKN Tematik diarahkan untuk memantapkan berbagai karakater baik yang telah dibina di universitas melalui proses belajar sambil melakoni (learning by doing) dalam kehidupan masyarakat.

Meski buku ini ditulis dalam konteks perguruan tinggi, tetapi dalam hal-hal tertentu saya melihat adanya kemungkinan untuk bisa diadopsi dalam lingkungan pendidikan dasar dan menengah, khususnya dalam modus yang kedua, yaitu pendidikan karakter melalui layanan Bimbingan dan Konseling.

============

Bagi Anda yang ingin mengunduh buku tersebut. silahkan klik di sini

Model Pendidikan Karakter

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

30 tanggapan untuk “Model Pendidikan Karakter”

  1. Sebenarnya dari dulu pendidikan berbasis karakter itu sudah ada namun manusia kurang menyadarinya,,,,tapi pendidikan berkarakter itu lebih kepada keprilaku. tentunya perilaku yang baik.

  2. ass. bapak saya ingin bertanya apakah layanan bimbingan dan konseling berbasis ti membantu menumbuh kembangkan karakter peserta didik di sekolah???
    mohon bantuannya ya pa,terimakasih

  3. Asa wr wb. Terima Kasih informasinya, pendidikan karakter merupakan pembelajaran yang sangat dibutuhkan oleh generasi masa kini karena mereka penerus generasi yang akan menjadi pemimpin masa depan dan pejuang akan kemakmuran masyarat.

  4. Masih banyak guru yang bingung dengan pendidikan karakter, berkali-kali seminar diikuti tapi belum juga paham. Saat ini pendikar baru pada tahap penyisipan kata dalam RPP,yang kita inginkan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, di sekolah juga di masyarakat, karena pendikar harus didukung dengan pendikar di lingkungan keluarga juga di lingkungan masyarakat, tanpa itu semua pendikar hanya akan jadi slogan belaka.

  5. Pendidikan karakter bisa di mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Bapak dan ibu memberi contoh nyata pada anak-anaknya, tidak hanya menyuruh tapi menjadi tauladan di rumah. Guru mengajarkan kejujuran dan semangat dalam belajar dan lingkungan masyarakat mengajarkan tata cara pergaulan yang menawan. Terlepas dari kekerasan dalam menyelesaikan ketidaksepahaman.

  6. Pendidikan karakter di sekolah, bukanlah hanya tugas guru bimbingan konseling semata, kita semua harus sama-sama belajar dan paham tentang pentingnya pendidikan dan pembinaan karakter bagi putra putri kita, di sekolah, di rumah dan di masyarakat..ingat ! fikiran itu bisa di pengaruhi siapapun, tapi hati kita hanya milik Alloh. Niatkan dari sekarang fahami anak didik kita dan putra putri kita dengan sepenuh hati.

  7. pk merupakan cita-cita setiap tenaga pendidik dan kependidikan. tak akan terlaksana kecuali dengan melibatkan semua stakeholders

  8. pendidikan karakter adalah solusi problematika kehidupan siapapun anda dan agama apapun anda ketahuilah dgn PK degradasi pendidikan akan terangkat ,,, marilah ciptakan manusia yang sebenarnya manusia….

  9. Jika guru termasuk dosen gagal menjadi teladan, jangan heran, jika pepatah klasik berubah ekstrim: guru kencing berlari, murid bisa mengencingi gurunya. karena Jika tiada kesungguhan keteladanan, maka Pendidikan Karakter hanya akan menjadi slogan dan menambah daftar panjang daftar kefrustrasian program pendidikan. ^_^

Komentar ditutup.