Program 100 Hari Depdiknas

Program 100 Hari Depdiknas: Mohammad Nuh. bersama jajarannya memaparkan mengenai program kerja 100 hari Depdiknas….

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dalam hal ini, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh. bersama jajarannya melakukan rapat kerja bersama Anggota Komisi X DPR RI, pada Rabu (11/11) di Ruang Rapat Komisi X, Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta.

Rapat Kerja ini diawali dengan perkenalan antara Pejabat Tinggi Depdiknas dengan Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan mengenai program kerja 100 hari Depdiknas oleh Mendiknas.

Dalam paparannya, Mendiknas mengatakan, ada 15 Program Pilihan Presiden bagi seluruh Kementrian, Lembaga dan Departemen yang langsung dipantau dan dipimpin oleh presiden, salah satunya Program yang menjadi konsen yang sangat khusus bagi presiden, yaitu Penyelarasan antara Pendidikan dan Dunia Kerja yang penanggung jawab utamanya adalah Departemen Pendidikan nasional (Depdiknas).

Mendiknas menambahkan bahwa dalam penyusunan Program Kerja 100 hari Depdiknas berdasarkan Arahan Presiden dan Kontrak Kinerja, Program Kerja Tahun 2009 dan 2010, disamping itu juga Nasional Summit dan Isu-Isu Strategis yang berkembang di masyarakat.

Sasaran yang ingin dicapai yaitu pertama, mendapatkan program-program yang berdampak besar dan dapat diselesaikan segera (Quik Win), yaitu suatu kegiatan-kegiatan yang langsung bisa dirasakan oleh publik, jelas mendiknas. Kedua, diharapkan dapat mempersiapkan Landasan Reformasi Pendidikan Nasional Jilid II, artinya di tahun 2010 nanti berharap akan dibawa kemana arah pendidikan dan service serta peningkatan apa saja yang akan dilakukan, semuanya akan tertuang dalam Program Kerja 100 hari Depdiknas, terang Mendiknas.

Hasil yang diharapkan dari penyusunan Program Kerja 100 hari yaitu untuk mendapatkan Agenda Kerja dan Jadwal Kegiatan 100 hari serta capaian-capaian yang sudah dituangkan dalam bentuk indikator-indikator kinerja, lanjut Mendiknas.

Mendiknas juga menjelaskan bahwa sebenarnya dalam kontrak kinerja hanya empat program tetapi ditambah dengan program lain yang menjadi konsen masyarakat secara keseluruhan.

Delapan Program Kerja 100 hari Depdiknas yaitu:

  • Penyediaan Internet secara massal di sekolah;
  • Penguatan kemampuan kepala dan pengawas sekolah;
  • Besiswa PTN untuk siswa SMA/SMK/MA berprestasi dan kurang mampu;
  • Penyusunan Kebijakan Khusus bagi guru yang bertugas di daerah terdepan dan terpencil;
  • Penyusunan dan Penyempurnaan Renstra 2010-2014;
  • Pengembangan budaya dan karakter bangsa;
  • Pengembangan Metodologi Pembelajaran;
  • Pengembangan Entrepreneurship.

Dalam melaksanakan Program Kerja 100 hari yang dinilai sangat singkat maka Depdiknas sudah menyusun tahapan-tahapan per dua mingguan dengan tujuan agar mudah dalam mengevaluasinya, ujarnya. (AND) -Sidiknas- (Sumber: DIKNAS.GO.ID)

==========

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

29 tanggapan untuk “Program 100 Hari Depdiknas”

  1. bantuan enternet kecamatan di Tobelo Maluku Utara hingga kini belum dapat di gunakan, dan fasilitas tersebut dipasang kurang lebih enam bulan namun hingga kini belum dapat di operasi…..sebenarnya masalah apa nih??

  2. BAGAIMANA DENGAN SK PNS ALUMNI PGSD TID DAN BERASRAMA? KATANYA IKATAN DINAS.MOHON DITINDAKLANJUTI DAN DIPERJUANGKAN.

  3. Ada yang tahu hasil program no 1 (Penyediaan Internet secara massal di sekolah) sekolah mana saja ? Ada yang punya informasi ttg ini?

  4. Ya, sebaiknya kita semua memberikan support penuh agar Program 100 hari Depdiknas bisa berjalan dengan baik sesuai dengan niatnya. Niat pemerintah pastilah tulus demi kemajuan bangsa Indonesia tercinta tentu melalui pelaksanaan pendidikan yang sesuai dengan hakekat dan fungsinya. Namun demikian, mungkin beberapa masukkan yang bisa dipertimbangkan oleh pemerintah dalam hal ini Mendiknas dapat ditindaklanjuti, misalnya: (1) Pendidikan Karakter Bangsa yang ditanamkan pada siswa melalui tiap-tiap mata pelajaran seperti halnya IMTAK dulu; (2) Perampingan kurikulum; dan (3) Melakukan kajian terhadap Ujian Nasional. Terima kasih. Semoga Mendiknas dapat menjalankan amanah selalu dalam ridho Allah Swt dan Bangsa Indonesia semakin kuat dan maju. Amin.

  5. Sebaiknya kita tidak suuzon, tapi coba kita doakan dan mari bekerja dengan profesinal saja mudah2an program-program ini bisa tercapai.Sebagai praktisi pendidikan, saya melihat program 100 hari ini sangat wajar mangikuti perkembangan iptek dan membangun karakter bangsa yang ideal. Semoga!!!

  6. Kita melihat bahwa pendidikan di Indonesia hanya sebagai pelengkap penderita dari seluruh perjalanan kehidupan ber Bangsa dan ber Negara apakah itu sistem pendidikannya yang terus berganti ganti dan perhatian terhadap guru yang dipandang sebelah mata, jadi jangan heran jika dibandingkan dengan Negara lain pendidikan kita sangat jauh tertinggal contoh yang paling dekat Malaysia yang nota bene kita lebih dulu merdeka dan seingat saya ditahun 60 an Malaysia yang belajar ke kita ini jelas karena sistem kita tidak pernah kita perhatikan secara serius, dengan kata lain sebenarnya pendidikan kita tidak pernah diurus oleh orang yang mengerti dan menjiwai arti pendidikan kita, maka jangan heran jika pendidikan kita tidak pernah bisa maju

  7. Saya sangat yakin dan percaya bahwa semua program itu pasti bertujuan baik dan benar, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana program itu dapat direalisasikan sesuai dengan tujuan awalnya dan sekaligus bermanfaat bagi masyarakat secara umum, bukannya untuk golongan tertentu saja yang menikmati atau ada pihak-pihak tertentu yang akan mengambil keuntungan dari program yang direncanakan tersebut.

  8. ada lagi
    saya miris melihat perkembangan pelajar saat ini. pendidikan budaya memang penting, banyak sekali kejadian-kejadian di hampir seluruh eilayah di negri ini, mulai dari tawuran, gank motor dan banyak lagi jenis kriminalitas yang di lakukan oleh pelajar. itu adalah kesalahan yang harus di sadari adalah salah satu dosa dari dunia pendidikan, karena usia remaja energinya sangat besar, dan banyak yang di salurkan’ya salah tempat sehingga kondisi itu yang terjadi saat ini, ini menjadi pemikiran dan tanggung jawab kita bersama termasuk bapa dan Departemen

Komentar ditutup.