Gempa Bumi di Tasikmalaya

Gempa Bumi di Tasikmalaya : Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bahwa gempa bumi tektonik yang mengguncang kawasan selatan Jawa-Barat pada ….

A. Peristiwa Gempa

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bahwa gempa bumi tektonik yang mengguncang kawasan  selatan Jawa-Barat pada hari Rabu tanggal 2 September 2009 kemarin, berpusat di 142 km Barat Daya Tasikmalaya Jawa Barat dengan kedalaman 30 km dengan kekuatan gempa 7,3 SR, dirasakan hampir seluruh pulau Jawa.

jawa barat

Di Jakarta, kekuatan gempa mencapai IV Skala MMI (Modified Mercalli Intensity). Sedangkan di Denpasar mencapai III Skala MMI. Gempa tersebut berpotensi tsunami. Namun setelah 1 jam gempa bumi, BMKG mencabut kesiagaan terhadap tsunami. Menurut data yang diperoleh, tsunami memang terjadi, namun sangat kecil. Tercatat di sensor Tide Gauge yang dipasang di Pelabuhan Ratu, Tsunami setinggi 15 cm.  Adapun gempa susulan masih diperkirakan akan terjadi. Masyarakat di wilayah bencana diharapkan untuk tidak panik, dan tetap waspada akan gempa susulan, dan jangan terpengaruh oleh isu-isu yang menyesatkan.

Menurut pakar Geologi ITB Dr Afnimar, gempa Tasikmalaya, Jawa Barat,  bukan merupakan rambatan gempa dari Siberut, Sumatera Barat, yang terjadi pagi hari 09.08 WIB. “Gempa Sumatera memicu gempa di Jawa, secara saintifik tidak masuk akal. Karena lokasinya terlalu jauh”, kata Afnimar yang dihubungi dari Jakarta di Bandung, Rabu malam. Semua kawasan di sepanjang pantai barat Sumatera hingga pantai selatan Jawa sampai pantai selatan Nusa Tenggara berpotensi terjadi gempa karena terletak di tumbukan antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia.

Jadi, masing-masing lokasi di kawasan itu memiliki zona gempa sendiri-sendiri yang tidak saling terkait antara zona satu dengan zona lainnya, “Kebetulan saja terjadi dua gempa yang dirasakan dalam satu hari,” ujar dia.”Gempa itu terjadi jika di suatu lokasi terdapat penumpukan atau akumulasi energi yang sudah tak bisa ditahan lagi oleh titik tersebut. Gempa tersebut bisa saja memicu gempa susulan di sekitarnya, tetapi masih tetap di zona yang sama,” katanya.

Namun ia mengakui, suatu gempa yang besar bisa saja dirasakan hingga ke lokasi yang sangat jauh, misalnya gempa yang berpusat di 142 barat daya Kota Tasikmalaya ini juga dirasakan oleh penduduk Denpasar, Bali.”Gempa itu getarannya bisa saja dirasakan ke seluruh dunia, tapi jika gempanya sangat besar. Kalau gempa Tasikmalaya tentu saja tak akan bisa dirasakan di Amerika Serikat karena terlalu jauh,” kata Afnimar. (sumber: Republika online)

Sementara itu, Budi Waluyo, Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, mengatakan bahwa gempa bumi yang melanda kawasan selatan Jawa Barat ini terjadi akibat penunjaman (hujaman) lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.”Penunjaman itu selama ini terus terjadi sampai sekarang. Jika batuan pada lempeng Eurasia kuat menahan, terkumpul energi besar. Apabila suatu saat tak kuat menahan, energi tersebut lepas sebagai sumber kekuatan gempa. Selanjutnya, dikatakan pula bahwa dari penunjaman lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia,  terjadi pergeseran rata-rata tujuh sentimeter setiap tahun. Menurut dia, Samudra Hindia terutama laut selatan Jawa merupakan kawasan rawan terjadi tsunami. (Sumber: Republika Online)

B. Data Korban Bencana Gempa

Terkait dengan korban dampak bencana ini, berdasarkan catatan dari Departemen Komunikasi dan Informatika, bahwa data sementara akibat bencana gempa per tanggal 3 September 2009 pukul 10.00 WIB,  adalah:

  • Kabupaten Tasikmalaya, jumlah kecamatan 26, korban meninggal dunia 21 orang, luka 27 orang, rumah rusak berat/total 2.413 dan rumah rusak ringan 4.992
  • Kabupaten Garut, jumlah kecamatan 9, desa 24, korban meninggal 1 orang, luka 2 orang, mengungsi 5 orang, rumah rusak berat/total 349.
  • Kabupaten Ciamis, jumlah Kecamatan 3, korban meninggal 2 orang, luka 3 orang, mengungsi 29 orang, rumah rusak berat/total 318.
  • Kabupaten Cianjur, jumlah kecamatan 4, korban meninggal 11 orang, mengungsi 3.000 orang, rumah rusak berat/total 10.
  • Kabupaten Bandung Barat, jumlah kecamatan 13, korban luka 7 orang, rumah rusak berat/total 708, rusak ringan 2.410.
  • Kabupaten Bandung, jumlah kecamatan 3, korban meninggal 16 orang, rumah rusak berat/total 500.
  • Kabupaten Sukabumi, jumlah kecamatan 4, korban meninggal 1 orang, rumah rusak berat/total 38, rusak ringan 78.
  • Kabupaten Kuningan, jumlah kecamatan 6, rumah rusak berat/total 115, dan;
  • Kota Cimahi, jumlah kecamatan 3, korban luka 3 orang, rumah rusak ringan 6.

Total jumlah korban meninggal dunia sementara sebanyak 52 orang, luka 39 orang, mengungsi 3.034 orang, rumah rusak berat/total 4.451 buah, dan rumah rusak ringan 7.480.

Dampak dari bencana gempa ini juga mengimbas terhadap proses pendidikan, yaitu dengan rusaknya beberapa infrastruktur pendidikan. Di Kecamatan Pangalengan, tercatat dari 49 sekolah yang rusak, 32 di antaranya dikategorikan rusak berat. (Republika Online)

Begitu juga, seperti apa yang terjadi di SMA 23 Bandung. “Dinding antara kelas ambruk, rusak parah. 43 unit komputer juga rusak karena tertimpa runtuhan tembok,”  demikian menurut Humas SMA 23 Bandung Syahrudin Ali Rakhmat kepada Detik.com

Sumber:

  • Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
  • Departemen Komunikasi dan Informatika
  • Republika online
  • Detik.com

==============================

Refleksi:

Sebuah fakta yang tidak bisa dihindari bahwa secara geografis, Indonesia memang terletak pada kawasan yang rawan gempa. Oleh karena itu, seyogyanya kita semua dapat belajar bagaimana bersikap dan berfikir  atas  fenomena alam ini, yang mungkin suatu saat akan terjadi lagi.

Hingga saat  ini Ilmu Pengetahuan  dan Teknologi kita belum  bisa menjangkau untuk mencegah  dan meramalkan kapan tepatnya akan terjadi gempa. Sementara, yang paling mungkin bisa kita lakukan adalah berupaya sedapat mungkin untuk menghindari terjadinya korban dan kerusakan yang lebih parah.

Lebih dari itu, dibalik bencana ini ada tanda-tanda kekuasaan Tuhan yang harus kita renungkan bersama.

Akhirnya, kepada para korban sayasampaikan ucapan turut prihatin  dan berduka cita yang sedalam-dalamnya.  Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan kepada kita semua. Amin.

==============================

Tautan berikut ini berisi Buku Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat yang mungkin berguna bagi Anda. Buku kecil ini  diterbitkan oleh Yayasan IDEP. Jika Anda ingin mengaksesnya, silahkan klik DISINI

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

5 tanggapan untuk “Gempa Bumi di Tasikmalaya”

  1. Lokasi gempa terdekat adalah Bandung Barat. Cuma yang bikin bingung kenapa Tasikmalaya yang lebih muncul? Kayaknya data seismograph Tasikmalaya (pasca tsunami Pangandaran) yang mencatat gempa ini atau ditempat lain yang lebih dekat tidak ada alat tersebut. Sehingga perlu upaya BMG memasang banyak alat sejenis untuk pemantauan seismik diseluruh daratan Indonesia. Hasil korupsi yang kejaring bisa bermanfaat lebih bila dibelikan alat ini ya daripada heboh “Laptop” di hampir instansi dan institusi… menyedihkan korban Tukul.. (Laptop ku merk CASIO 13 digit, super tipis dan irit batre bisa pake solar cell he he he..) Selamat berpuasa buat keluarga di Kadugede dan salam silaturahmi selalu..
    @ om RH
    Thx atas infonya, saya tidak sempat menganalisis letak persisnya terjadi gempa ini.
    Benar, negeri ini berada di kawasan rawan gempa, oleh karenanya pengembangan iptek dalam bidang ini seharusnya mendapat penguatan.

  2. Terima kasih atas infonya. memang banyak hal yang telah dialami bangsa Indonesia, dari tsunami Aceh, gempa Bantul, pengeboman, dan gempa bumi di daerah laut selata pulau Jawa. Mumpung di bulan romadhan , semoga manusia Indonesia dapat lebih banyak membaca melalu mata maupun mata hati, belajar mengenai keesaan Tuhan, ilmu pengeathuan alam dan rasa solidaritas antar sesama. Karena itu yang dibutuhkan bangsa saat ini. terima Kasih

Komentar ditutup.