Pelaku Teroris Dilaknat Allah

Pelaku Teroris Dilaknat Allah: Sejumlah ulama yang berkumpul di Masjid Al Fajr, Bandung, merilis maklumat yang meminta umat Islam mendoakan agar pelaku pemboman di …

Bandung, Sabtu, 01 Agustus 2009,  TEMPO Interaktif (Ahmad Fikri)

Sejumlah ulama yang berkumpul di Masjid Al Fajr, Bandung, merilis maklumat yang meminta umat Islam mendoakan agar pelaku pemboman di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton mendapat laknat Allah. “Kita mohon pada Allah untuk segera menurunkan adzab (pada pelakunya), agar terbukti kebenaran itu,” kata Ketua Forum Ulama Umat Indonesia Kyai Haji Athian Ali Moh. Da’i di Bandung, Sabtu (1/8).

Di antara ulama yang menandatangani maklumat itu, selain Athian, terdapat pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Ustad Abu Bakar Ba’asyir serta Sekretaris Jendral Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath. Mereka meyakini pelaku teror berencana untuk menekan Islam di Indonesia.

Athian mengatakan, mustahil para ulama mengeluarkan himbauan semacam itu jika tidak yakin bahwa pelakunya orang muslim yang mengatasnamakan Islam.”Ini satu bukti bahwa kami yakini ini rekayasa orang-orang kafir, kami siap berdoa agar Allah menurunkan laknat pada semua para pelaku termasuk orang yang bermain di balik ini semua,” katanya.

Dalam maklumat itu, para ulama meminta agar pemerintah dan aparat serius membongkar peristiwa pemboman itu. Termasuk melakukan penyelidikan yang seimbang dan tidak melulu menuduh umat Islam di balik serangan bom ini. Mereka meyakini, persoalan terorisme ini akibat pemerintah dan aparatnya tidak pernah tuntas menyelesaikan kasus ini hingga mengungkap dalangnya. “Kita harap pemerintah dan aparat serius, dan kita siap membantu apa yang bisa kita lakukan untuk ikut mencari itu,” katanya.

Di kesempatan itu, Ba’asyir menuding CIA sebagai otak di balik pengeboman dua hotel berbintang di Megakuningan, Jakarta, beberapa pekan lalu itu. “Menurut analisa saya, targetnya untuk menggerakkan pemerintah Indonesia supaya lebih represif di dalam menghadapi para mubaligh pejuang Islam,” katanya.

Alasan menuding itu, di antaranya, pemilih hotel itu diyakininya adalah badan intelijen Amerika. Ditambah, lanjutnya, mustahil orang bisa masuk dengan mudah ke dua hotel itu membawa bahan peledak karena ketatnya pengamanan di sana. “Bawa paku sudah ketahuan, malah ini bawa bom.” Athian mengatakan, pihaknya tidak memungkiri kerja pemerintah selama ini mengungkap pelaku di lapangan yang di antaranya bahkan telah dihukum mati. Namun, lanjutnya, pihaknya masih menyimpan pertanyaan ihwal dalang dibalik peristiwa itu.

Soal ini Ba’asyir meyakini, ada pihak yang sengaja menunggangi, termasuk yang terjadi dalam peristiwa bom Bali lalu. “Ada memang yang ingin jihad, tapi karena mungkin perhitungannya kurang, sehingga ditunggangi,” katanya.

Soal pengakuan pelaku pemboman di Megakuningan lalu, yang dilansir lewat blog, Ba’asyir yakin itu bukan buatan Noordin M Top. Argumennya, ada kesalahan dalam berbahasa di blog itu. “Saya nggak percaya, itu buatan kafir-kafir setan,” katanya.

Khaththath menjelaskan, salah satu kejanggalan dalam blog itu, terdapat kata “Hafidzohullah” di bawah nama “Nur Din bin Muhammad Top”. Kata Hafidzohullah berarti Semoga Allah Melindung atau Memelihara ‘Dia’. “Ini yang menunjukkan yang membuat itu bukan Noordin (M Top) itu sendiri, tapi orang lain, keculai Noordin memang bodoh dalam bahasa Arab,” katanya.

Dia meyakini, pembuatan blog itu menyimpan tujuan untuk merusak citra Islam. Ditambah, lanjutnya, pengelola blog itu membiarkan sejumlah komentar miring yang menghujat Islam. Pembiaran komentar dalam blog itu, paparnya, ingin merusak citra Islam. “Ini umpan untuk memerangi Islam,” katanya. Lebih jauh, Khaththath menuding, adanya kesengajaan mengkonstruksi opini – sebagai black-campaign terhadap arti Jihad dengan mengaitkannya sebagai terorisme. Blog itu ditudingnya sebagai kampanye hitam terhadap cita-cita Islam yakni Khilafah Islamiah dengan mengaitkannya dengan pengeboman.

==============================

Refleksi Saya:

  • Maklumat  para ulama  di atas semoga dapat meyakinkan kita semua bahwa aksi pemboman sebagaimana terjadi di Hotel J.W. Marriott dan Ritz Carlton Jakarta, dan di beberapa tempat lainnya pada prinsipnya tidak sejalan dengan ajaran Islam.
  • Harapan terhadap pemerintah untuk dapat segera mengusut tuntas peristiwa pemboman tersebut, sehingga tidak timbul aneka fitnah yang dapat merugikan semua pihak, khususnya kaum muslimin di Indonesia, dan ke depannya kita berharap tidak perlu  terjadi lagi tregedi yang sama. Amin.

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

13 tanggapan untuk “Pelaku Teroris Dilaknat Allah”

  1. @keluarga korban nii : semangat trus! sy tau rasanya jadi saudara karna adik sy pun sampai skrg msh ikut di dalam NII KW 9 ini, walaupun sampai skrg dia menyangkalnya. bahkan skrg ini dia sudah mulai mengenalkan laki2 yg akan dia nikahi kepada keluarga besar kami, yg sy curigai sudah menjadi suaminya.kami sekeluarga sudah lelah melarang dia dan kasian sama ortu dan karna itu cuma bisa berdoa semoga Allah membukakan mata dan pikirannya dengan terang benderang. aamiin!

  2. Terorisme tidak ada hubungan dengan agama. Terorisme adalah ajang dimana para teroris melampiaskan kebencian, putus asa, kesulitan mental (beradaptasi) dengan keadaan “pribadi”. Mereka menjadi tahanan dari kebencian, putus asa tersebut. Kebencian, putus asa didasari atas kepercayaan inti (core belief) negatif, seperti tidak kompeten atau tidak disayang. Karena dia percaya (mutlak dan kaku) maka tidak dapat diubah. Lalu oleh mereka yang ingin memanfaatkan ini menyusupkan keyakinan agama (benar, baik, dan keselamatan) apapun agamanya (islam, kristen,yahudi, budha, hindu); ditangkap sebagai suatu keharusan (dogma). Disemua dunia ada. Jadi, kita tidak perlu bereaksi dengan sistim percaya individu yang menyimpang, karena dapat menjadi negatif. Kita tidak ingin hasil yang negatif, tapi yang masuk diakal, benar, dan faktual. Terima kasih.

  3. Stuju ma P.Ahmad Sungkar.. bukan mau mojokin Islam, sejak kecil, 18-20thn yang lalu saya sering dengar dari para guru agama, ajaran-ajaran yang terlalu radikal, jgn berteman dengan org agama lain, jangan mengucapkan selamat hari raya kepada agama lain, yang beragama lain pasti masuk neraka, nilai-nilai semacam itu sudah ditanamkan sejak kecil, kenapa sih kebencian kepada agama lain itu slalu ditanamkan lebih kuat dan sering? Bahkan sejak kecil. Kenapa bukan cinta kasih dengaan sesama (semua makhluk termasuk yang beragama lain), bahwa Allah SWT itu rahman dan rahim?? Klo israael bermusuhan dengan palestina, kristen bermusuhan dengan islam, itu kan di sana..kenapa kita hrs ikut2an? Karena merasa satu saudara? Tapi kenapa yang dimusuhi pemeluk agama Kristen yang ada di Indonesia? Nonsens!
    CIA..gada alasan lagi yg dipake? Dah habis Pak??
    Baca deh, cari tau kenapa dalang terorisme itu Osama bin Laden, kenapa sebabnya, bukan agama bapak-ibu..egoisme manusia saja yang haus kekuasaan, bukan berebut dengan agama lain (Amerika) tp dengan saudara seagamanya (sekandung juga kalo’ g salah, memang Amerika juga tersangkut, tp anehnya negara kita yg gada kaitannya ma mereka eh malah sering kena teror..
    Marilah kita perkuat lagi rasa nasionalisme kita, tanggalkanlah dulu segala perbedaan, soal agama, Tuhan bisa bela dirinya sendiri, kita manusialah yang butuh pembelaan sehingga saling mencaci. Wassalamualaikum.

Komentar ditutup.