[Negeri yang Rusuh] Rusuh lagi!

Negeri yang Rusuh: Minggu-minggu ini kita dikejutkan dengan tiga berita yang membuat kita sungguh sangat prihatin mendengar dan melihatnya. Pertama, kasus kerusuhan …

Minggu-minggu ini kita dikejutkan dengan tiga berita yang membuat kita sungguh sangat prihatin mendengar dan melihatnya. Pertama, kasus kerusuhan sepakbola yang terjadi pertandingan semifinal Liga Indonesia Tahun 2007 di Senayan Jakarta dan menelan satu korban nyawa. Kedua, kasus kerusuhan konser musik yang terjadi di Bandung, dengan menelan korban nyawa yang lebih banyak lagi, konon ada 11 orang yang harus mati sia-sia. Ketiga, kerusuhan yang lebih konyol lagi yaitu bentrokan senjata antara polisi dan tentara di Maluku yang memakan korban nyawa di kedua belah pihak.

Sebelumnya, kita pun sering mendengar dan menyaksikan kasus-kasus yang sama dalam tulisan maupun tayangan media massa, seperti bentroknya mahasiswa dengan aparat pada saat demo, baku hantamnya pedagang kaki lima dengan Satpol PP dan sebagainya. Meski tidak menelan korban nyawa, tetapi intinya tetap sama yaitu rusuh dan merugikan.

Sepertinya saat ini kasus kerusuhan dan pertengkaran telah menjadi trend di negeri ini. Rasanya bukan Indonesia, kalau tidak ada hari tanpa rusuh. Apakah memang benar harus demikian adanya? Kenapa hal ini bisa terjadi? Apakah semua itu ada hubungannya dengan pendidikan? Sebenarnya ada apa dengan manusia Indonesia saat ini? Bagaimana seharusnya bangsa ini hidup? Kapankah semua ini akan berakhir? Kapan kita bisa hidup berdampingan dengan secara damai? Kapan akal-budi manusia indonesia pulih kembali? Siapakah yang peduli? Beberapa pertanyaan tersebut muncul dalam benak saya namun sejujurnya saya pun merasa kesulitan untuk memperoleh jawaban yang memuaskan.

Semula saya menduga kerusuhan dan pertengkaran semacam itu hanya terjadi di negeri dongeng atau hanya terjadi dalam dunia binatang, yang memang untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya hanya mengandalkan pada naluri semata dan tidak pernah mengecap pendidikan. Dugaan saya ternyata sungguh keliru besar, semua itu memang sesuatu yang nyata dan terjadi dalam dunia manusia yang disebut-sebut dikarunia akal-budi. Lebih sialnya lagi, hal itu terjadi justru di negeri yang saya huni.

Oleh karena melalui tulisan ini, saya ingin mengajak Anda, terlepas siapa pun Anda saat ini, apakah sebagai penguasa atau hanya rakyat biasa, cendekia atau sekedar awam, politikus atau hanya konstituen partai, guru atau murid, orang tua atau anak, tentara atau tukang makar, polisi atau garong sekalipun, mari kita hentikan segala kerusuhan dan pertengkaran di negeri ini sekarang juga dan mari jadikan bangsa ini sebagai bangsa yang cerdas dan bernurani.

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

2 tanggapan untuk “[Negeri yang Rusuh] Rusuh lagi!”

  1. mungkin sudah menjadi kultur bangsa ini yang lebih mengutamakan kekuatan dari pada akal pikiran. kultur seperti ini sudah terbangun sejak masa orde baru, dimana segala sesuatunya bisa selesai jika ditekan dengan menggunakan kekuatan dan hal itu seakan menjadi sebuah doktrin.
    TAPI SAYA SETUJU..STOP KEKERASAN…

  2. Setuju!!!
    saya juga prihatin sekali dengan keadaan nurani Indonesia saat ini. semoga masyarakat Indonesia banyak yang tergugah hatinya untuk selalu menundukkan kapalanya, bersama-sama bergandeng tangan menuju Indonesia yang bernurani dan benar-benar menggunakan budinya sebagai karunia Tuhan yang harus dikembangkan dan dipersembahkan kembali kepadaNya.

Komentar ditutup.