Kabinet Indonesia Bersatu II

Kabinet Indonesia Bersatu II : Telah kita maklumi bersama, pada tanggal 22 Oktober 2009 yang lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengumumkan dan melantik …

Telah kita maklumi bersama, pada tanggal 22 Oktober 2009 yang lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengumumkan dan melantik sejumlah nama yang menduduki berbagai jabatan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Berikut ini susunan nama para menteri dan pejabat setingkat menteri, beserta tanggal lahir dan latar belakang pendidikannya.

MENTERI

1. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

  • Marsekal (Purn) Djoko Suyanto, S.I.P. (S1)
  • 2 Desember 1950 (59 th)
  • Joint Services Staff College, Australia

2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

  • Ir. M. Hatta Rajasa (S1)
  • 18 Desember 1953 (56 th)
  • Insinyur Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB)

3. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

  • H.R. Agung Laksono (?)
  • 23 Maret 1949 (60 th)
  • Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia tahun keenam

4. Menteri Sekretaris Negara

  • Letjen TNI (Purn.) Sudi Silalahi
  • 13 Juli 1949 (60)
  • Akabri tahun 1972

5. Menteri Dalam Negeri

  • Gamawan Fauzi, S.H., M.M. (S2)
  • 9 November 1957 (52 th)
  • Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang

6. Menteri Luar Negeri

  • Dr. M. Marty Natalegawa (S3)
  • 22 Maret 1963 (46 th)
  • Doctor of Philosophy in International Relations, Australian National University

7. Menteri Pertahanan

  • Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.A., M.Sc. (S3)
  • 16 Juni 1951 (58)
  • Ph.D. Ekonomi Mineral/Sumber Daya Alam Colorado School of Mines, Golden, Colorado, USA

8. Menteri Hukum dan HAM

  • Patrialis Akbar, S.H. (S1)
  • 31 Oktober 1958 (51 th)
  • Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta

9. Menteri Keuangan

  • Dr. Sri Mulyani Indrawati (S3)
  • 26 Agustus 1962 (47 th)
  • Ph.D. of Economics dari University of Illinois Urbana Champaign, USA

10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

  • Dr. Darwin Zahedy Saleh, S.E., M.B.A. (S3)
  • 29 Oktober 1960 (49 th)
  • Program Doktor Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

11. Menteri Perindustrian

  • Ir. Mohamad S. Hidayat (S1)
  • 2 Desember 1944 (65 th)

12. Menteri Perdagangan

  • Dr. Mari Elka Pangestu (S3)
  • 23 Oktober 1956 (53 th)
  • Ph.D. bidang International Trade, Finance & Monetary Economics dari Universitiy of California, Davis

13. Menteri Pertanian

  • Ir. H. Suswono, M.M.A. (S2)
  • 20 April 1959 (50 th)
  • Magister Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor

14. Menteri Kehutanan

  • Zulkifli Hasan, S.E., M.M. (S2)
  • 17 Mei 1962 (47 th)
  • Sekolah Tinggi Manajemen PPM

15. Menteri Perhubungan

  • Freddy Numberi
  • 15 Oktober 1947 (62 th)
  • Pendidikan Khusus AAL Surabaya

16. Menteri Kelautan dan Perikanan

  • Dr. Ir. Fadel Muhamad (S3)
  • 20 Mei 1952 (57 th)
  • Doktor Ilmu Administrasi Negara, Universitas Gadjah Mada

17. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

  • Abdul Muhaimin Iskandar (S2)
  • 24 September 1966 (43 th)
  • Ilmu Komunikasi UI Jakarta

18. Menteri Pekerjaan Umum

  • Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. H.E. (S2)
  • 5 Juli 1943 (66 th)
  • Pascasarjana Land and Water Dev. IHE-DELFT Netherland

19. Menteri Kesehatan

  • Endang Rahayu Setianingsih, Ph.D. (S3)
  • Fakultas Kedokteran UI 1979 Ph.D. dari Harvard University AS

20. Menteri Pendidikan Nasional

  • Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, D.E.A. (S3)
  • 17 Juni 1959 (50 th)
  • Jurusan Signaux et System, Universite Science et Technique du Languedoc Montpellier Prancis

21. Menteri Sosial

  • Dr. H. Salim Segaf Al Jufrie, M.A. (S3)
  • 17 Juli 1954 (55 th)
  • Bidang Syariah di Universitas Madinah, Arab Saudi

22. Menteri Agama

  • Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si. (S2)
  • 19 September 1956 (53 th)
  • S1 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarief Hidayatullah, Jakarta

23. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata

  • Ir. Jero Wacik, S.E. (S2)
  • 24 April 1949 (60 th)
  • Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

24. Menteri Komunikasi dan Informatika

  • Ir. H. Tifatul Sembiring (S1)
  • 28 September 1961 (48 th)
  • Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer Jakarta

25. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi

  • Evert Erenst Mangindaan, S.IP. (S1)
  • 5 Januari 1943 (66 th)
  • Fakultas Ilmu Sosial Politik UT

26. Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal

  • A. Helmy Faisal Zaini (S1)
  • 1 Agustus 1972 (37 th)
  • Univ. Paramadina Jakarta

27. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

  • Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana (S3)
  • 16 Agustus 1960 (49 th)
  • University of Washington, Seattle, Washington, Amerika Serikat

28. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

  • Dr. Ir. Mustafa Abubakar (S3)
  • 15 Oktober 1949 (60 th)
  • Institut Pertanian Bogor

29. Menteri Negara Perumahan Rakyat

  • Suharso Monoarfa (Persiapan Kandidat Ph.D)
  • 31 Oktober 1954 (55 th)
  • Curtin University of Technology, Perth Australia

30. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga

  • Andi Alifian Mallarangeng (S3)
  • 14 Maret 1963 (46 th)
  • Northern Illinois University

31. Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala BPPT

  • Drs.H. Suharna Surapranata, MT (S2)

32. Menteri Negara Lingkungan Hidup

  • Prof. Dr.Ir. H. Gusti Muhammad Hatta (S3)

33. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan

  • Linda Amalia Sari, S.IP. (S1)

34. Menteri Negara Koperasi dan UKM

  • Syariefuddin Hasan (?)

35. Jaksa Agung

  • Hendarman Supandji, SH (DR. HC)
  • 6 Januari 1947 (62 th)

36. Kepala BIN

  • Jenderal Pol. (Purn.) Sutanto
  • 30 September 1950 (59 th)
  • 1990 Sespimpol, Lembang, Bandung 2000 Lemhanas

37. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

  • Gita Wirjawan, M.B.A., M.P.A. (S2)
  • 21 September 1965 (44 th)
  • Kennedy School of Government, Harvard University (Business Administration-1992 dan Master Public Administration

=====================================

Dari 35 menteri*)) yang berhasil didentifikasi tingkat pendidikannya, melalui keterangan tentang tingkat pendidikan dan gelar akademik yang disandangnya, dapat diketahui gambaran tingkat pendidikan terakhir yang diperoleh para menteri yang duduk dalam Kabinet Indonesia Bersatu II ini, sebagai berikut:

Tingkat Pendidikan
Jumlah
S1
7
S2
9
S3
13
DR (HC)
1
Candidate Doctor
1
Pendidikan Khusus (Akpol/Akmil)
4

*)) Karena kesulitan melacak data terdapat 2 menteri yang belum diidentifikasi tingkat pendidikannya.

Berdasarkan informasi di atas, kita bisa melihat bahwa para menteri yang duduk dalam Kabinet Indonesia Bersatu II ini sebagian besar telah memiliki latar belakang pendidikan formal tingkat Doctoral (S3), baik yang berasal dalam negeri maupun luar negeri, termasuk yang diperolehnya melalui penganugerahan alias DR. (HC) atau masih Candidate Doctoral. Sebagian lagi, masih diisi oleh para menteri yang belatar belakang S2 dan S1 atau memperoleh berbagai kursus dan pendidikan khusus (kemiliteran dan kepolisian). Selain itu, tampak juga ada menteri yang menyadang lebih dari satu gelar dalam disiplin ilmu yang berbeda.

Jika ditelusuri lebih dalam, di antara sejumlah nama-nama tersebut tampak ada sebagian yang masih perlu dipertanyakan kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan posisi jabatan yang dipegangnya. Menurut NusantaraNews, hanya sekitar 70% saja yang benar-benar tepat, sisanya sekitar 30% tampaknya berada pada posisi yang tidak tepat atau mismatch. Jika data ini benar adanya, kiranya menarik untuk diteliti kenapa terjadi seperti ini? Tentunya bukan sekedar jawaban karena menteri adalah jabatan politis atau presiden memiliki hak prerogratif, tetapi sebuah jawaban yang benar-benar dapat mencerdaskan kita semua.

Terkait dengan usia para menteri, dari 32*)) nama yang berhasil didentifikasi tanggal kelahirannya diperoleh gambaran usia para menteri sebagaimana tampak dalam tabel berikut ini:

Rentang Usia
Jumlah
35-40
1
41-45
2
46-50
9
51-55
6
56-60
9
61-65
3
66-70
2

*)) Karena kesulitan melacak data terdapat 5 menteri yang belum diidentifikasi tingkat pendidikannya

Jika menggunakan parameter usia pensiun Pegawai Negeri Sipil 56 tahun, para menteri atau pejabat negara setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II ini bisa dikatakan sebagian besar masih termasuk dalam kategori usia produktif. Rekor menteri yang paling muda tampaknya dipegang oleh Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (37 tahun), sementara yang tergolong paling senior dipegang oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (66 tahun).

Terlepas dari faktor latar belakang pendidikan dan usia, kita berharap semoga saja kabinet ini dapat menunjukkan kinerjanya dengan ukuran yang sangat luar biasa, karena jika ukuran kinerjanya hanya biasa-biasa saja, saya tidak yakin hingga tahun 2014 mendatang akan terjadi lompatan besar di negeri ini dan mungkin Kabinet Indonesia Bersatu II pun kelak akan dikenang oleh anak-cucu kita sebagai kabinet yang cuma numpang lewat saja dalam lintasan sejarah perjalanan panjang negeri ini. Pertanyaannya, sanggupkah SBY beserta tim-nya mengukir sejarah baru dan menjadi legenda baru di negeri ini yang akan dikenang manis oleh generasi mendatang?

Sumber:

htxx://newspaper.pikiran-rakyat.com/

htxx://www.presidenri.go.id/

http://nusantaranews.wordpress.com/

=====================================

Catatan:

Mohon koreksi jika terdapat kekeliruan data di atas

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

17 tanggapan untuk “Kabinet Indonesia Bersatu II”

  1. maju terus Bapak/Ibu Menteri mempertahankan Indonesia.
    Nasib kami semua tergantung kalian semua…
    Sukses ………..

  2. Selamat berjuang memeprtahankan tanah air kit
    Tanah air ku Indonesia.
    Nasib Kami tergantung kepada Bapak/Ibu semua.
    Sukses/////

  3. siapa pun yang terpilih dan menjadi pilar utama buat bangsa indonesia… Biarlah bekerja secar profesional,,, demi bangsa yang kita cinta ini…

  4. 100 hr kerja adalah awal bukti kinerja untuk hr kedepannya. jangan pikirkan segala opini yang ada pada diluar kontrol, fokuslah untuk kepentingan rakyat…..

  5. maaf kepada menteri luar negeri dan pambaca sekalian karena saya salah dalam menuliskan nama menteri luar negeri kabinet indonesia bersatu yang baru,seharusnya MARTY NARTALEGAWA bukan NARTY

Komentar ditutup.