13 Faktor untuk Menjadi Kepala Sekolah yang Efektif

Kepala Sekolah yang Efektif: Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukannya, Southern Regional Education Board (SREB) telah mengidentifikasi 13 faktor kritis …

Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukannya, Southern Regional Education Board (SREB) telah mengidentifikasi 13 faktor kritis terkait dengan keberhasilan kepala sekolah dalam mengembangkan prestasi belajar siswa.

Ketigabelas faktor tersebut adalah:

  1. Menciptakan misi yang terfokus pada upaya peningkatan prestasi belajar siswa, melalui praktik kurikulum dan pembelajaran yang memungkinkan terciptanya peningkatan prestasi belajar siswa.
  2. Ekspektasi yang tinggi bagi semua siswa dalam mempelajari bahan pelajaran pada level yang lebih tinggi.
  3. Menghargai dan mendorong implementasi praktik pembelajaran yang baik, sehingga dapat memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
  4. Memahami bagaimana memimpin organisasi sekolah, dimana seluruh guru dan staf dapat memahami dan peduli terhadap siswanya.
  5. Memanfaatkan data untuk memprakarsai upaya peningkatan prestasi belajar siswa dan praktik pendidikan di sekolah maupun di kelas secara terus menerus.
  6. Menjaga agar setiap orang dapat memfokuskan pada prestasi belajar siswa.
  7. Menjadikan para orang tua sebagai mitra dan membangun kolaborasi untuk kepentingan pendidikan siswa.
  8. Memahami proses perubahan dan memiliki kepemimpinan untuk dapat mengelola dan memfasilitasi perubahan tersebut secara efektif.
  9. Memahami bagaimana orang dewasa belajar (baca: guru dan staf) serta mengetahui bagaimana upaya meningkatkan perubahan yang bermakna sehingga terbentuk kualitas pengembangan profesi secara berkelanjutan untuk kepentingan siswa.
  10. Memanfaatkan dan mengelola waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran peningkatan sekolah melalui cara-cara yang inovatif.
  11. Memperoleh dan memanfaatkan berbagai sumber daya secara bijak.
  12. Mencari dan memperoleh dukungan dari pemerintah, tokoh masyarakat dan orang tua untuk berbagai agenda peningkatan sekolah.
  13. Belajar secara terus menerus dan bekerja sama dengan rekan sejawat untuk mengembangkan riset baru dan berbagai praktik pendidikan yang telah terbukti.

Sumber:

adaptasi dari : The Principal Internship:How Can We Get It Right? sreb.org

Refleksi untuk Anda:

Menurut analisis kritis Anda, bagaimana kondisi nyata kepala sekolah di Indonesia dikaitkan dengan ketigabelas faktor di atas?

============

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

24 tanggapan untuk “13 Faktor untuk Menjadi Kepala Sekolah yang Efektif”

  1. republik kita telah dirusaki oleh tangan-tangan penguasa yang berorientasi pada uang karena uang sudah dijadikan tujuan oleh penguasa dalam pemimpin di republik ini, mulai dari presiden, gubernur, bupati sampai pada pejabat-pejabat dan tugas tambahan guru. sekarang berapa banyak penguasa tdk mendahulukan uang sebagai tujuan menjadi penguasa? maka inilah harapan bangsa untuk menjadikan republik ini lebih baik ke depan, terutama dibidang pendidikan sebagai lokomotif kemajuan bangsa.

  2. untuk menjadi kepala sekolah yang efektif tidaklah mudah, apalagi sejak otonomi daerah kepala sekolah merupakan kepanjangan tangan dari penguasa, bahkan menjadi pion politik para penguasa di daerah yang sering kali tidak sinergis dengan peraturan perundang-undangan pusat.

  3. terimakasih ilmunya ,yg pasti sebagai kepsek harus punya
    wawasan luas,sabar,adil,bijaksana dan jujur.

  4. Menjadi kepala sekolah efektif sangat tidak mudah. Begitu banyak pekerjaan administratif yang mesti dipahami, dilaksanakan dan ditindaklanjuti. Jika jajaran yang berada di bawah kepala sekolah berkompeten, maka akan berjalan baik. Banyak kepala sekolah hanya menghabiskan waktu untuk mengikuti berbagai diklat sehingga tidak mungkin tugas-tugasnya bisa rampung dalam setahun kalender. Kalau mau jujur, sampai saat ini banyak sekolah ditinggalkan kepala sekolah yang tidak profesional. Akibatnya sekolahnya selalu ada di nomor buntut. Apalagi pergantian kepsek terjadi sebelum purna waktu/tugas. Tambahan pula ada beberapa sekolah yang selalu mengalami pergantian kepsek.

Komentar ditutup.