Antara Konselor dengan Guru Mata Pelajaran

Keunikan dan Keterkaitan antara Pelayanan Guru dan Konselor: Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh dan optimal sesungguhnya merupakan …

Keunikan dan Keterkaitan antara Pelayanan Guru dan Konselor

Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh dan optimal sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan oleh guru, konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Sementara itu, masing-masing pihak tetap memiliki wilayah pelayanan khusus dalam mendukung realisasi diri dan pencapaian kompetensi peserta didik. Dalam hubungan fungsional kemitraan antara konselor dengan guru, antara lain dapat dilakukan melalui kegiatan rujukan (referal)

Masalah-masalah perkembangan peserta didik yang dihadapi guru pada saat pembelajaran dirujuk kepada konselor untuk penanganannya.Demikian pula, masalah-masalah peserta didik yang ditangani konselor terkait dengan proses pembelajaran bidang studi dirujuk kepada guru untuk menindaklanjutinya.

Masalah kesulitan belajar peserta didik sesungguhnya akan lebih banyak bersumber dari proses pembelajaran itu sendiri. Hal ini berarti dalam pengembangan dan proses pembelajaran fungsi-fungsi bimbingan dan konseling perlu mendapat perhatian guru. Sebaliknya, fungsi-fungsi pembelajaranbidang studi perlu mendapat perhatian konselor.

Selengkapnya, keunikan dan keterkaitan pelayanan pembelajaran oleh guru dan pelayanan bimbingan dan konseling oleh konselor dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Dimensi Guru Konselor
1. Wilayah Gerak Khususnya Sistem Pendidikan Formal Khususnya Sistem Pendidikan Formal
2. Tujuan Umum Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional
3. Konteks Tugas Pembelajaran yang mendidik melalui mata pelajaran dengan skenario guru-murid Pelayanan yang memandirikan dengan skenario konseli-konselor
3.1 Fokus Kegiatan Pengembangan kemampuan penguasaan bidang studi dan masalah-masalahnya Pengembangan potensi diri bidang pribadi, sosial, belajar, karier, dan masalah-masalahnya
3.2 Hubungan Kerja Alih tangan (referal) Alih tangan (referal)
4. Target Intervensi
4.1 Individual Minim Utama
4.2 Kelompok Pilihan Strategis Pilihan Strategis
5.2 Klasikal Utama Minim
5. Ekspektasi Kinerja
5.1 Ukuran Keberhasilan Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
Lebih Bersifat Kuantitaif
Kemandirian dalam kehidupan
Lebih bersifat kualitatif yang unsur-unsurnya saling terkait
5.2 Pendekatan Umum Pemanfaatan Instructional Effects & Nurturant Effects melalui pembelajaran yang mendidik Pengenalan diri dan lingkungan oleh konseli dalam rangka pengentasan masalah pribadi, sosial, belajar dan karier. Skenario tindakan merupakan hasil transaksi yang merupakan keputusan konseli
5.3 Perencanaan tindak intervensi Kebutuhan belajar ditetapkan terlebih dahulu untuk ditawarkan kepada peserta didik Kebutuhan pengembangan diri ditetapkan dalam proses transaksional oleh konseli, difasilitasi oleh konselor
5.4 Pelaksanaan tindak intervensi Penyesuaian proses berdasarkan respons ideosinkretik peserta didik yang lebih terstruktur Penyesuaian proses berdasarkan respons ideosinkretik konseli dalam transaksi makna yang lebih lentur dan terbuka

Sumber : Dirjen PMPTK, 2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal (Naskah Akdemik). Jakarta

Penulis: AKHMAD SUDRAJAT

[Ayah dari dua orang puteri: Ditta Nisa Rofa dan Nourma Fitria Sabila]

13 tanggapan untuk “Antara Konselor dengan Guru Mata Pelajaran”

  1. oh ya selama ne kan profesi konselor dianggap sama saja dengan pekerjaan guru baik guru mata pelajaran maupun guru tatib, lalu bagaimana tindakan kita sebagai seorang konselor, apakah diam saja dengan adanya fenomena tersebut?

Komentar ditutup.